Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Perkembangan alat Tulis dengan tinta sebagai hal utamanya

Gambar
“PERKEMBANGAN ALAT TULIS” Batu Tajam Budaya menulis atau membuat catatan sudah ada sejak zaman manusia gua. Alat yang mereka gunakan untuk “menulis” pada saat itu adalah batu tajam yang biasanya merupakan perlengkapan untuk berburu. Manusia gua membuat gambar kehidupan mereka sehari-hari dengan contoh batu tulis zaman purba menggoreskan batu tajam itu ke dinding gua. Inilah titik awal manusia mengenal alat tulis. Sayangnya, karena dituliskan di dinding gua, catatan ini tidak bisa di bawa kemana-mana. Untungnya, pada tahun 8500 SM ditemukanlah tanah liat, sehingga manusia bisa menulis di atasnya dan membawa catatan itu ke mana pun. PENA JARUM Pena jarum atau yang dikenal dengan nama stylus pen ini adalah alat tulis pertama yang bentuknya hampir sama dengan alat tulis yang kita kenal sekarang. Alat tulis ini ditemukan oleh orang yunani sekitar tahun 1700 SM. Pena jarum yang terbuat dari besi, tulang ataupun gading ini kemudian digoreskan ke lempengan kayu yang di lapisi

Sejarah Tinta dan kegunaannya di dunia cetak

SEJARAH TINTA Kurang lebih 5000 tahun yang lalu, sebuah tinta untuk menghitamkan permukaan yang timbul dari sebuah gambar dan tulisan-tulisan yang terpahat di batu dikembangkan di China. Tinta permulaan ini merupakan campuran antara jelaga dari asap kayu cemara, lampu minyak dan jelatin dari kulit binatang serta darah yang dibekukan. Tinta yang awal digunakan di india pada akhir abad keempat SM disebut masi, adalah campuran dari beberapa komponen kimia. Dokumen India yang tertulis dengan tinta pada Kharosthi (sejenis naskah kuno India) telah tergali di Turkistan Cina (sekarang Xinjiang). Praktek penulisan dengan tinta dan ujung yang lancip telah umum digunakan di India selatan. Beberapa jain sutra (naskah religi india kuno) India disusun dengan tinta. Di India, karbon hitam yang merupakan asal diproduksinya tinta India dihasilkan dari pembakaran tulang, aspal, pitch, dan substansi-substansi lainnya. Pada romawi kuno, atramentum-lah yang dipergunakan. Di sebuah artikel pada Chirt

Bagaimana Menghitung ketegangan Blanket Secara Tepat?

Gambar
memang kita Tahu Bahwa Ketegangan blanket itu sangat mempeengaruhi di dalam ssaat mencetak. maka oleh karena itu malam ini saya akan sedikit bahasa mengenai itu: SOFT/HARD PACKING •  Web presses: Hard (polyester) & self-adhesive adalah under-packing yang sangat direkomendasikan dalam semua kasus. Permukaan under-packing yang keras lebih baik karena dapat menghindari blanket “micromovements”. • S heet-fed presses: Hard packing (paper & polyester) dibutuhkan dalam kaitannya dengan kwalitas cetakan (dot gain). Soft packing (underlay blankets) dibutuhkan ketika mencetak dengan media cetak yang tebal dan tahan dari tekanan berlebih (smash, edge cut, variable paper, etc) Sheet-fed Presses Rekomendasi Indentation: -Plate/blanket: +0.08 s/d 0.12mm -Blanket/impression cylinder: +0.13mm/+0.18mm Web – Single Circumference Presses. Rekomendasi Indentation: -Plate/blanket: +0.08 s/d 0.10mm -Blanket/impression cylinder: +0.07mm/+0.19mm Web – Double Circumference Pres

Spektrofotometer

Spektrofotometer Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet.Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan.Nilai absorbansi dari cahaya yang dilserap sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet. Jenis-jenis Spektrofotometer dibagi menjadi dua jenis yaitu spektrofotometer single-beam dan spektrofotometer double-beam.Perbedaan kedua jenis spektrofotometer tersebut hanya pada pemberian cahaya, dimana pada single-beam, cahaya hanya melewati satu arah sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan yang dimasukan.Berbeda dengan single-beam, pada spektrofotometer double-beam, nilai blanko dapat langsung diukur bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang sama.Prinsipnya adalah dengan adanya chopper yang akan membagi sinar menjadi dua, dimana salah satu melewati blanko

Raster

Raster Raster adalah pelat kaca bergaris-garis halus saling menyilang, atau pola titik-titik besar kecil(titik raster) pada film fotografi menurut jumlah sinar yang melaluinya; digunakan untuk memproduksi model nada penuh(sumber;leksikon grafika). Raster berfungsi sebagai tanda register, pembentuk gambar, dan pembentuk satu kesatuan warna. Sudut raster Dalam proses separasi empat warna menggunakan sudut raster yang berbeda satu sama lain.Sudut raster untuk black menggunakan 45 derajat, magenta 75 derajat, yellow 90 derajat, dan cyan 105 derajat. Atau boleh juga sudut black 15 derajat, magenta 45 derajat, yellow 90 derajat dan cyan 75 derajat. Yang terpenting, perbedaan sudutnya 30 derajat. Pada warna khusus/spot, biasanya menggunakan sudut 45 derajat. Adapun Fungsi sudut raster adalah agar tidak menimbulkan warna yang pecah, dan menghindari terjadinya warna yang lain pada saat pencetakan. Karakteristik cetak raster Dalam proses cetak offset dengan kondisi normal,